Apa
keistimewaan lain Al-Quran? Tentu banyak sekali. Sebagaimana firman-Nya,
Al-Quran mencantumkan berbagai kabar, di maa depan. Ayat ke-27 surat Al-Fath,
misalkan, memberikan kabar gembira kepada kaum mukmin bahwa mereka akan menaklukkan
Mekkah.
Dengan
pemikiran yang mendalam, ayat tersebut terlihat mengumumkan adanya kemenangan
lain yang akan terjadi sebelum kemenangan Mekkah. Sesungguhnya, seperti
dikemukakan dalam ayat tersebut, kaum mukmin awalnya menaklukkan Benteng
Khyber, yang berada di bawah kendali Yahudi, kemudian memasuki Mekkah.
Penggalan
berita lain dalam Al-Quran tentang yang akan terjadi di masa mendatang
ditemukan pada ayat pertama Surah Ar-Ruum, yang menunjukkan Kekaisaran
Byzantium, bagian timur Kekaisaran Roma. Dalam ayat ini, disebutkan bahwa
Kekaisaran Byzantium, yang telah menemui kekalahan, akan segera mendapatkan
kemenangan.
“Telah
dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan
itu akan menang, dalam beberapa tahun (lagi). Bagi ﷲ-lah urusan sebelum
dan sesudah (mereka menang).” (Surah Ar-Ruum: 1-4).
Ayat-ayat
ini diturunkan pada kira-kira tahun 620 Masehi, tujuh tahun setelah kekalahan
hebat Christian Byzantium di tangan bangsa Persia, ketika mereka kehilangan
Jerussalem. Pada kenyataannya, Byzantium kemudian menderita kekalahan hebat
yang nampaknya mustahil baginya untuk mempertahankan keberadaannya apalagi
untuk mendapatkan kemenangan kembali. Tidak hanya bangsa Persia, tapi juga
bangsa Avar, Slav, dan Lombard telah menjadi ancaman serius bagi Kekaisaran
Byzantium.
Pendek
kata, setiap orang menyangka Kekaisaran Byzantium akan runtuh. Tetapi setelah
itu, ayat pertama Surah Ar-Ruum menyampaikan suatu pengumuman bahwa Byzantium
akan mendapatkan kemenangan dalam beberapa tahun lagi.
Sekitar
tujuh tahun setelah penyampaian ayat pertama Surah Ar-Ruum tersebut, pada
Desember 627 Masehi, sebuah peperangan hebat antara Kekaisaran Byzantium dan
Persia terjadi di Niniveh. Dan pada saat itu, pasukan Byzantium secara
mengejutkan mengalahkan pasukan Persia. Beberapa bulan kemudian, bangsa Persia
bahkan harus membuat perjanjian dengan bangsa Byzantium, yang mewajibkan Persia
untuk mengembalikan wilayah yang mereka ambil dari Byzantium. Akhirnya,
kemenangan bangsa Romawi yang diumumkan oleh ﷲ dalam Al-Quran, secara ajaib menjadi kebenaran.
Keajaiban
lain yang diungkapkan dalam ayat ini adalah pengumuman tentang fakta geografis
yang tak dapat ditemukan oleh seorangpun di masa itu. Dalam ayat ketiga Surah
Ar-Ruum, diberitakan bahwa Romawi telah dikalahkan dalam wilayah yang paling
rendah di bumi ini. Ungkapan adnal ardhi
dalam bahasa Arab, diartikan sebagai tempat yang rendah. Ini bukanlah makna
harfiah dari kalimat tersebut, tetapi lebih berupa kiasan. (Kata adnal ardhi dalam bahasa Arab diambil
dari kata dani yang berarti rendah
dan ardho yang berarti dunia). Karena
itu ungkapan adnal ardhi berarti
wilayah yang paling rendah di bumi.
Yang
paling menarik, tahap-tahap penting dalam pertempuran antara Kekaisaran
Byzantium dan Persia, ketika Byzantium dikalahkan dan kehilangan Jerussalem,
benar-benar terjadi di titik paling rendah di bumi.
Wilayah
yang dikhususkan ini adalah cekungan/basin Laut Mati, yang terletak di
persimpangan wilayah yang dimiliki oleh Syria, Palestina, dan Jordania. Laut
Mati, terletak 395 meter di bawah permukaan laut, adalah daerah paling rendah
di bumi. Ini berarti bahwa Byzantium dikalahkan di bagian paling rendah di
bumi, persis seperti dikemukakan dalam ayat ini.
Hal
paling menarik dalam fakta ini adalah bahwa ketinggian Laut Mati hanya bisa
diukur dengan teknik pengukuran modern. Itu berarti tak mungkin di masa
tersebut seorangpun bisa mengetahui bahwasanya itu adalah wilayah terendah pada
permukaan bumi. Kemudian, dalam Al-Quran, wilayah ini dinyatakan sebagai titik
paling rendah di bumi.
Selain
itu, keajaiban lain Al-Quran, memiliki “keajaiban matematika”. Contohnya adalah
angka pengulangan nomor pada beberapa kata dalam Al-Quran. Beberapa kata yang
terkait secara mencengangkan diulangi dalam kali yang sama. Berikut ini adalah
kata-kata tersebut dan jumlah pengulangannya dalam Al-Quran.
Kata
hari diulangi sebanyak 365 kali dalam bentuk tunggal, dan dalam bentuk jamak
diulangi sebanyak 30 kali. Jumlah pengulangan kata bulan adalah 12 kali. Kata
hukuman diulang sebanyak 117 kali, sedangkan ampunan, yang merupakan prinsip
dasar Al-Quran, diulangi sebanyak tepat dua kali. Jumlah kata dunia dan akhirat
diulang sama persis, sebanyak 115.
Kalimat
tujuh langit diulangi sebanyak tujuh kali. Penciptaan langit juga diulangi
sebanyak tujuh kali. Kata iman diulangi 25 kali seluruhnya dalam Al-Quran,
demikian halnya kata kafir. Kata zakat/penyucian diulang sebanyak 32 kali,
sedangkan kata berkah/ kebajikan diulang sebanyak 32 kali pula.
Ungkapan
saleh dipakai sebanyak 6 kali, tetapi kata ingkar dipakai setengahnya. Manusia
disebut sebanyak 65 kali, penjumlahan dari tahap-tahap pembentukan manusia,
yaitu manusia 65, tanah 17, setetes mani 12, embrio 6, segumpal daging 3,
tulang 15, dan daging 12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar